TRIBUNNEWS.COM,
JAKARTA – Data
World Bank tahun 2011, populasi anak-anak Indonesia dibawah 14 tahun kini
sebanyak 67 juta jiwa atau sekitar 27% dari total populasi penduduk Indonesia,
yaitu 242 juta jiwa.
Dalam 30 tahun ke depan, anak-anak tersebut
berada di usia peoduktif, dan tentunya memiliki tanggung jawab financial/ekonomi
yang besar untuk mendukung generasi sebelumnya dan non produktif.
Di sisi lain, Prudential Memiliki data
tentang pengaturan keuangan pada anak-anak. Data ini diperoleh dari survey di
tujuh Negara Asia, yskni Indonesia, Hongkong, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand dan Vietnam.
Dari survey tersebut dipaparkan kondisi Indonesia
bahwa:
- 92% orang tua di Indonesia merasa keahlian mengatur keuangan sangat penting dipelajari anak-anak.
- 8% orang tua merasa anaknya betul-betul memiliki keahlian dalam mengatur keuangan. Angka tersebut terbilang kecil, jika dibandingkan rata-rata begara lain, yakni 13%.
- 100% anak-anak mendapatkan uang jajan regular. Sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Negara lain, yakni 96%.
- 95% orang tua mendukung adanya program edukasi mengenai pengaturan keuangan dan lebih memilih televisi dan media cetak sebagai medium penyampaiannya.
Di sisi lain, anak-anak yang dekat dengan media televisi, DVD,
internet, menginginkan media audio social dengan dilengkapi game.
- Sebanyak 98% anak-anak Indonesia mengetahui untuk mendapatkan uang, mereka harus bekerja, sedangkan dinegara lain 93%
- 51% orang tua mengatakan anak-anak selalu menyisihkan uang jajannya untuk ditabung.
- Sekitar 17% anak-anak menabungkan uang mereka.
- Dan sebanyak 73% orang tua mengatakan bahwa anak-anak selalu meminta uang jika butuh.
- 72% anak-anak mengerti pentingnya membantu sesama, melalui donasi.
- Sebanyak 81% anak-anak pernah melakukan donasi atau sumbangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar